SERANG– Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian memastikan tahun ini akan segera dibangun Jalan Usaha Tani (JUT) sebagai bentuk realisasi program Gubernur Banten, Andra Soni.
Diketahui, Jalan Usaha Tani atau JUT sendiri merupakan prasarana transportasi yang dibangun di daerah pertanian untuk memudahkan akses ke lahan pertanian.
JUT bertujuan untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, lalu pengangkutan sarana produksi ke lahan hingga transportasi hasil pertanian ke tempat pengumpulan sementara.
Dengan begitu, JUT sebagai infrastruktur jalan yang penting bagi petani untuk meningkatkan produktifitas serta kesejahteraan para petani di tqanah jawara.
Saiful Bahri, Plt. Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Provinsi Banten, menjelaskan bahwa pembangunan jalan akses bagi petani untuk mengangkut hasil panen demi meningkatkan taraf kesejahteraan para petani.
“Pak Gubernur Andra Soni sudah siap untuk membangun infrastruktur jalan usaha tani. Alhamdulilah tahun ini mudah-mudahan terwujud, ini Gubernur ingin JUT bagus, agar Petani bisa menikmati hasilnya,” Ucap Saiful Bahri kepada wartawan, Kamis 15 Mei 2025.
“Sekarang kita kan miris dengan adanya Bulog ini harga Rp6,500 tapi petani Banten Selatan seperti Wanasalam Desa Bolang itu belum menikmati di harga pas pemerintah,” sambung dia.
Saiful Bahri yang juga menjabat sebagai Kabid Bencana Pertanian Distan Banten itu mengatakan, JUT ini akan memangkas waktu tempuh dan biaya bagi petani. Jika sebelumnya petani harus mengeluarkan biaya tinggi untuk mengangkut sekarung beras hasil panen, dengan pembangunan JUT ini biaya bisa ditekan menjadi lebih rendah.
Lebih lanjut, Saeful Bahri menerangkan, untuk melaksanakan JUT, pemerintah Provinsi telah menganggarkan Rp18,6 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Katanya, akan dibangun di beberapa lokasi Jalan Usaha Tanj di seluruh wilayah Banten.
Sementara, pelaksana pembangunan JUT kemungkinan akan dikerjakan oleh Dinas PUPR Banten.
“Hasil rapat kemarin dengan pak Kadis dan Gubernur. Itu kita mendapatkan alokasi Rp18,64 miliar. Nah itu PU nanti penangananya,” katanya.
“Tahun ini kita alokasikan 2 Kecamatan dulu sentra padi di selatan yaitu desa Malingping dan Wanasalam, desa bolang dan desa Cipedang. Itu kan hamparan hampir seribu lebih, kasian mereka ngga menikmati hasilnya,” tutur dia.
Saeful Bahri menuturkan, luas lahan JUT kemungkinan berkisar 1,5 meter. “JUT lebarnya nggak besar cuma 1,5 meter karena kalau kita 2 meter habis itu alih fungsi lahan berlaku,” terangnya.
Saiful Bahri juga memuji terobosan Gubernur Banten yang menugaskan Dinas Pertanian untuk menanam jagung di sepanjang jalan tol demi memanfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan.
“Makanya Pak Andra Soni konsen sekali tahun ini ngebangun JUT dari APBD dan mau menanam jagung sepanjang jalan tol,” pungkas Saiful Bahri.