BANTENCORNER.COM – Di tengah maraknya isu perundungan yang mencoreng dunia pendidikan, SD Sobang 4 mengambil langkah proaktif dengan mendeklarasikan gerakan “Stop Bullying” pada Rabu, 30 Juli 2025. Inisiatif ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh siswa.
Perundungan, dalam bentuk apapun, memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan anak. Mengejek, mendorong, memukul, mengambil barang tanpa izin, hingga mengucilkan teman dapat menyebabkan siswa merasa sedih, takut, bahkan kehilangan motivasi untuk belajar.
Menyadari bahaya laten perundungan, SD Sobang 4 mengajak seluruh elemen sekolah untuk bersama-sama menyerukan “Stop Bullying!”. Kampanye ini menekankan pentingnya saling menghormati, saling membantu, dan tidak membeda-bedakan teman.
Siswa juga didorong untuk berani mengambil sikap jika menyaksikan tindakan perundungan. Tindakan tersebut dapat berupa menolong korban, melaporkan kejadian kepada guru, atau memberikan dukungan moral kepada teman yang menjadi korban.
Kepala SD Sobang 4, dalam keterangannya, menekankan pentingnya komunikasi dalam menyelesaikan masalah.
“Kami ingin semua anak menjadi teman yang baik. Setiap masalah sebaiknya diselesaikan dengan berbicara, bukan dengan menyakiti. Mari kita jaga sekolah agar tetap aman dan menyenangkan untuk belajar,” ujarnya.
Pihak sekolah berharap, dengan mengedepankan dialog dan empati, setiap siswa dapat belajar menyelesaikan konflik secara konstruktif tanpa harus melakukan tindakan kekerasan atau intimidasi.
Gerakan “Stop Bullying” di SD Sobang 4 mendapat dukungan penuh dari Mahasiswa KKM 49 Universitas Bina Bangsa (Uniba). Para mahasiswa yang tengah menjalankan program pengabdian masyarakat ini turut aktif dalam menyosialisasikan pentingnya anti-perundungan di lingkungan sekolah.
Mahasiswa KKM 49 meyakini bahwa dengan saling peduli dan menghargai, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang ramah, berani, serta mampu menjadi contoh positif bagi sekolah lain. ***







